MODUL BAHASA ARAB
اللغة العربية
SMK AL IKHWANIYAH
KLS XII
PENDAHULUAN
Bahasa Arab merupakan Bahasa yang
digunakan secara luas di planet ini, digunakan sebagai Bahasa utama oleh lebih
dari 200 juta orang di 22 negara. Bahasa ini juga merupakan bahasa kedua di
Negara-negara Islam karena dianggap sebagai bahasa spiritual Islam; salah satu
agama besar dunia yang dianut lebih dari 1 Milyar orang. Bahasa Arab juga sudah
menjadi bahasa tetap / resmi di Organisasi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).
Pendidikan bahasa Arab di
Indonesia sudah diajarkan mulai dari TK sampai perguruan tinggi. Secara
teoritis, paling tidak ada empat orientasi pendidikan bahasa Arab tersebut,
yaitu (1) Orientasi religius, yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami
dan memahamkan ajaran Islam; (2) Orientasi akademis, yaitu belajar bahasa Arab
untuk tujuan memahami ilmu-ilmu dan keterampilan berbahasa Arab yang
menempatkan bahasa Arab sebagai disiplin ilmu atau obyek studi yang harus
dikuasai secara akademik; (3) Orientasi professional; dan (4) Orientasi
ideologis dan ekonomis.
Yang dimaksud dengan orientasi
professional adalah belajar bahasa Arab untuk kepentingan profesi, praktis atau
pragmatis seperti belajar berkomunikasi lisan dalam bahasa Arab untuk bisa
menjadi TKI, diplomat, turis, misi dagang, atau untuk melanjutkan studi di
salah satu Negara Timur Tengah. Sedangkan orientasi ideologis dan ekonomis
adalah belajar bahasa Arab untuk kepentingan orientalisme, kapitalisme, atau
imperialism. Orientasi ini terlihat dari dibukanya beberapa lembaga kursus
bahasa Arab di Negara-negara Barat.
Mempelajari Bahasa Arab bagi
orang Indonesia (baca: kaum muslimin) pada umumnya mempunyai kepentingan ganda.
Pertama, penting bagi mereka yang ingin memperoleh kemudahan dan kesuksesan
dalam usahanya mencari ilmu dan nafkah. Kedua, penting bagi kita semua dalam
kaitannya dengan keharusan untuk dapat menjalankan perintah agama dengan
sempurna. Yang terakhir ini perlu diberi penekanan khusus mengingat
kenyataannya ada sejumlah kewajiban syariat yang hanya dapat dipenuhi secara
sempurna apabila kita memahami Bahasa Arab.
penulis
Subhan Al Afghani,S.S
A. Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
B. Deskripsi
Modul ini adalah modul
pembelajaran Bahasa Arab yang disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik di SMK AL Ikhwaniyah. Di dalamnya disajikan sejumlah materi untuk
membantu siswa kelas X mempelajari Empat
macam standar kompetensi yang harus dikuasainya selama semester ganjil sesuai
dengan K13 SMK AL Ikhwaniyah. Empat
Standar Kompetensi tersebut dituangkan dalam Empat kegiatan pembelajaran
yaitu yang berkaitan dengan 1.Harapan (rojaI), 2. Persetujuan (muwapaqoh), 3.
Al maqosid & al ahdap, 4. Fi’il Amr & Fi’il Nahyi
Dengan mempelajari Modul ini
diharapkan peserta didik dapat lebih memahami konsep-konsep tentang 1.Harapan (rojaI), 2. Persetujuan
(muwapaqoh), 3. Al maqosid & al ahdap, 4. Fi’il Amr & Fi’il Nahyi.
Sehingga dapat berkomunikasi dengan Bahasa Arab baik secara lisan maupun secara
tertulis. Hal ini sangat bermanfaat jika pada suatu saat nanti peserta didik
harus berkomunikasi dengan orang berbahasa arab . selain itu kompetensi Bahasa
Arab ini juga akan memberi manfaat bagi peserta didik dalam upaya
menyempurnakan pelaksanaan kewajiban agama yang membutuhkan pemahaman terhadap
Bahasa Arab.
C. Waktu
Adapun waktu yang dibutuhkan
untuk mempelajari seluruh bahan ajar dan menguasai semua kompetensi yang ada di modul ini adalah selama 1 (satu) semester dengan alokasi waktu
minimal 36 jam ( 18 X pertemuan; @ 2 jam ).
D. Prasyarat
Pada dasarnya tidak ada
kemampuan khusus yang menjadi prasyrat untuk bisa mempelajari modul ini. Akan
tetapi sebaiknya setiap peserta didik yang hendak mempelajari modul ini sudah
memiliki bekal berupa kemampuan baca tulis Al-quran (Huruf Hijjaiyah), karena
huruf yang dipergunakan dalam Bahasa Arab ini akan sering di jumpai dalam modul
ini.
E. Petunjuk penggunaan Modul
Agar memperoleh hasil yang
optimal dan dapat menguasai kompetensi yang diharapkan, maka setiap peserta
didik diharapkan memperhatikan petunjuk dan langkah – langkah berikut ini :
1. Bacalah terlebih dahulu tujuan
kegiatan belajar yang tertera pada awal setiap kegiatan pembelajaran.
2. Cermatilah dengan seksama contoh
materi kajian yang ada pada uraian materi dan buku – buku acuan dari tiap
kegiatan pembelajaran sampai mencapai tingkat pemahaman yang optimal.
3. Kerjakan tugas – tugas yang
diperintahkan di setiap kegiatan pembelajaran pada lembaran kerja yang anda
sediakan sendiri.
4. Kerjakan latihan atau tes yang
terdapat pada bagian akhir setiap kegiatan pembelajaran dengan sejujur –
jujurnya, kemudian minta bantuan guru untuk mengoreksi dan memberikan
penilaian.
5. Apabila dalam mempelajari materi
pembelajaran dan mengerjakan latihan terdapat kesulitan, peserta didik
hendaknya mendiskusikan dengan teman atau guru pada saat pembelajaran atau
tatap muka. Apabila tidak dijumpai kesulitan dan hasil yang dicapai sudah
sesuai dengan target ketuntasan kompetensi peserta didik dapat mempelajari
kompetensi pembelajaran tersebut.
6. Bila hasil yang dicapai belum sesuai
target ketuntasan kompetensi, maka adakan remedy atau diskusi dengan teman atau
menanyakan pada guru pada saat tatap
muka, sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan target ketuntasan kompetensi.
Disamping itu diharapkan pula
agar guru berperan dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini peran guru adalah
sebagai berikut :
1. Membantu peserta didik dalam
merencanakan proses belajar.
2. Mmembimbing peserta didik melakukan
kegiatan pembelajaran.
3. Membantu peserta didik dalam memahami
konsep-konsep baru dan menjawab pertanyaan mereka mengenai proses belajar.
4. Mengorganisasikan kegiatan belajar
kelompok jika diperlukan.
5. Melaksanakan penilaian.
6. Menjelaskan kepada peserta didik
mengenai bagian yang perlu untuk dibenahi dan merundingkan rencana pembelajaran
selanjutnya.
7. Mencatat pencapaian kemajuan peserta
didik.
F. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul
Bahasa Arab 1A ini diharapkan peserta didik dapat :
1. Mampu membaca Al Qur’an dan tulisan
arab dengan baik dan benar
2. Berkomunikasi lisan dan tertulis
dengan menggunakan Bahasa Arab
3. Mampu menyampaika harapa,
persetujuan, maqsud dan tujuan dalam bahasa arab
4. Dapat menyuruh dan melarag dalam bahasa
arab
G. Cek
Kemampuan
Berilah tanda centang (√) apabila Anda telah menguasai criteria kinerja
berikut ini :
Pelajaran
Ke 1
Ungkapa
sederhana yang meyatakan sebuah harapa (Roja رجَاء )
الْعِبارَاتُ عَنِ الْرَاجَاء َ
أَرْجُوْ
رَجَاءً
أَتَمَنَّى
لَعَلَّنِىْ
لَعَلّكَ
Cotoh ugkapan sebuah harapan
1. أَرْجُوْ كُلَّ شَيْئِ يَجْرِىْ عَلَى
خَيْرِ
2. لَعَلَّكَ تَنَالُ مَاتَهُمُّ بِهِ
3. لَعَلَّنِىْ فِىْ صِحَّتِ وَعَفِيَة
4. أَتَمَنَّى تَحْصِلُ عَلَى الرُّتْبَةِ
الْعُلْيَا فِى مُسَابَقَةِ الّرَّسْمِ
5. رَجَاءً أَنْ يُدْرِكَ وَلِدَيَ
السَّعَادَةَ
Latihan
buatlah 10 ugkapan sebuah harapan !
Pelajaran ke 2
العبارات الإتصالية
العبارات الموافقة
Ungkapan persetujuan
أَنَا مُوَفِقْ
وَافَقتُ كُلَّ الْمُوَافَقَة
أَنَا مَعَكَ
أُوَفِقُ مِئَة بِالْمِعَة
لاَ جَدَلَ فِى هَذِهِ
الْمسْأَلَة
أَنَا مُنَاسِبٌ بِمَا أَلْقَيْتَ
أَمَامَ الْفَصْلِ
إِتَفَقْتُ عَلَى كَذَا
نَحْنُ فِصَوْتٍ وَاحِدٍ عَلَى
هَذَ الْأمْرِ إِعْمَلْ مُزَاوَجًا
العبارات عَنْ غَيْرِ الموافقة
Ungkapan tidak setuju
أَنَا غَيْرَ مُوَافِق
Saya tidak setuju
لاَأُوَفِقْ
Saya ga sepakat
أَنَا مُخَلِفْ بِكَ
Saya berbeda denganmu
أَنَا مُتَعَارِضْ
Saya bertentagan
Pelajaran ke 3
العبارات الإتصالية
العبارات عن المقاصدِ والاهداف
Ugkapan maqsud dan tujiuan
Contoh
أرِيدُ أنْ اَذْهَبَ إلىَ
المَكّةِ المُكَرمة للحجِّ
Saya mau pergi kemakah untuk meuaikan
haji
أَقْصُدُ لِلزِّيَاَرَةِ إلىَ بَيْتِ
عَمِّي
Saya bermaksud berkunjung ke rumah
paman
أَرْغَبُ فِى المسَجَل فى الجَامِعَة
الاثِيرَة ِ
Saya ingin mendaftar di universitas
yang keren
درستُ كل يومٍ لِكَيْ اَنْجَحَ فى
الامتِحَان الوطنِى
Saya belajar setiap hari supaya lulus
ujian nasioal
وَفَّرْتُ مَاليَ لِإِشْتِراءِ الدَّرَّاجَةِ
النَّارِيَة
Saya mengumpulkan harta untuk membeli
sepeda motor
أُرِيْدُ أَنْ أكُوْنَ طَبيبًا
Aku ingin jadi dokter
Latihan
Buatlah 10 ungkapan maqosid dan ahdap
Pelajaran ke 4
Kata perintah / positive command (fi'il amr/فعل الأمر) dan kata larang / negative command (fi'il
nahyi/فعل النهي)
Penjelasan fi'il amr telah saya jelaskan secara rinci pada postingan saya
sebelumnya, silakan baca di sini:
Pengertian Fi'il 'amr dalam Bahasa Arab
Keterangan:
- Positive command = kata perintah = الأَمْرُ
- Negative command = kata larangan = النَّهْيُ
Contoh kata
perintah (Fi'il 'Amr):
- Bacalah!
- Tulislah!
Contoh kata
larangan (Fi'il Nahyi):
- Jangan
pergi!
- Jangan takut!
Langkah
mengolah fi'il mudhari (kata kerja yang sedang/akan dilakukan) menjadi
fi'il 'amr (kata perintah)
Biasanya kata perintah ialah kata yang kita sampaikan untuk
memerintah/menyuruh orang kedua (lawan bicara kita). maka dari itu
patokannya ialah orang kedua (kamu atau أَنْتَ)
Inilah
tahapan mengganti fi'il mudhori menjadi fi'il amr
Contoh kata:
تَكْتُبُ 'kamu sedang menulis'
1. Ubah format fi'il mudhari di atas menjadi majzum (berharakat sukun di
akhir katanya).
----> تَكْتُــبْ
2. Hapus huruf mudhaari' (dalam bentuk ini huruf mudhorinya
ialah huruf ت yang menunjukan arti
'kamu')
تَــكْتُبْ ----> كْتُبْ
3. Tambah هَمْزَةُ الوَصْلِ (hamzah washal) di
depan kata, beri harakat sesuai 'ain fi'ilnya (atau huruf tengahnya, pada kata
di atas huruf tengahnya adalah تُ berharokat dhommah).
----> اُكْتُبْ
Contoh lain penerapan mengolah fi'il mudhori ke dalam
format fi'il amr
Kata yang dipakai sebagai contoh ialah "Kamu sedang
membaca" yang bahasa arabnya ialah تَقْرَأُ
(taqra'u).
Untuk mengolah menjadi fi'il amr => kerjakanlah! yakni dengan
melakukan tahapan yang telah diterangkan di atas, yaitu:
1. Jazm kan fi'il tersebut menjadi taqro => تَقْرَأْ
2. Hapus huruf mudhari, yaitu huruf ta,menjadi => قْرَأْ
3. Tambah hamzah washl di depan kata dan beri harakat default yakni
kasrah, menjadi
=> اِقْرَأْ
Setelah melihat daftar tambahan, saya harap sobat memahami untuk
mengolah untuk bentuk lain, laksana تَفْعَلاَنِ
, تَفْعَلُوْنَ , dan seterusnya.
Tashrif fi'il
amr
أنتَ اِفْعَلْ
أنتما اِفْعَلَا
أنتم اِفْعَلُوْا
أنتِ اِفْعَلِيْ
أنتما اِفْعَلَا
أنتن اِفْعَلْنَ
Langkah
mengolah fi'il mudhari menjadi fi'il nahyi (نهي)
Langkahnya nyaris sama dengan fi'il amr, yaitu:
1. Jazm kan fi'il mudhaari' yang berdhomir انْتَ,
contoh:
تَكْتُبُ ---> تَكْتُبْ
2. Tambahkan kata larangan (لا) atau laa an-nahiyah
di mula kata.
لاَ تَكْتُبْ 'Jangan menulis'
Contoh
penerapan mengolah fi'il ke kata larangan
Kata yang dipakai ialah sama dengan misal di atas yakni تَفْعَلُ yang dengan kata lain kamu
mengerjakan.
Kata di atas akan diolah menjadi kata larangan, yaitu 'jangan
lakukan!' , tahapannya adalah:
1. taf'alu (fi'il mudhori) di jazm, menjadi => تَفْعَلْ
2. Tambah di mula kata dengan kata laa an-nahiyah, menjadi
=> لاَ تَفْعَلْ
= laa taf'al
Tashrif fi'il
an-nahyi
أنتَ لاَ تَفْعَلْ
أنتما لاَ تَفْعَلاَ
أنتم لاَ تَفْعَلُوْا
أنتِ لاَ تَفْعَلِيْ
أنتما لاَ تَفْعَلاَ
أنتن لاَ تَفْعَلْنَ
Catatan
ekstra untuk harakat fi'il amr
Telah disebutkan di atas bahwa defaultnya hamzah washl berharakat kasrah,
sebab kebanyakan misal fi'il mudhari di atas "ع" berharakat fat-hah.
Contohnya= سَمِعَ - يَسْمَعُ
Oleh sebab م berharakat fat-hah,
maka hamzah washl berharakat kasrah, sampai-sampai menjadi اِسْمَعْ = isma'
Sekarang, ada ekstra informasi bahwa harakat hamzah washl tersebut
tergantung harakat "ع".
- Jika harakat "ع" pada fi'il
mudharinya dhammah, maka harakat hamzah washl tersebut dhammah.
Contoh = نَصَرَ - يَنْصُرُ = nashara - yanshuru.
Di sini "ع" pada fi'il
mudharinya berharakat dhammah (صً), sampai-sampai
amr nya menjadi => اُنْصُرْ = unshur
- Jika harakat "ع" pada fi'il
mudharinya kasrah, maka harakat hamzah washl nya ialah kasrah.
Contoh = ضَرَبَ - يَضْرِبُ = dharaba - yadhribu
Di sini "ع" nya berharakat
kasrah, maka hamzah washl nya berharakat kasrah pula, sampai-sampai fi'il
amr nya menjadi => اِضْرِبْ = idhrib
Demikian penjelasan tentang fi'il amr dan fi'il nahyi, semoga semakin
memahamkan sobat dalam belajar bahasa Arab yaa. Selamat belajar. :)
MODUL BAHASA ARAB
اللغة العربية
SMK AL IKHWANIYAH
KLS XII
PENDAHULUAN
Bahasa Arab merupakan Bahasa yang
digunakan secara luas di planet ini, digunakan sebagai Bahasa utama oleh lebih
dari 200 juta orang di 22 negara. Bahasa ini juga merupakan bahasa kedua di
Negara-negara Islam karena dianggap sebagai bahasa spiritual Islam; salah satu
agama besar dunia yang dianut lebih dari 1 Milyar orang. Bahasa Arab juga sudah
menjadi bahasa tetap / resmi di Organisasi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).
Pendidikan bahasa Arab di
Indonesia sudah diajarkan mulai dari TK sampai perguruan tinggi. Secara
teoritis, paling tidak ada empat orientasi pendidikan bahasa Arab tersebut,
yaitu (1) Orientasi religius, yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami
dan memahamkan ajaran Islam; (2) Orientasi akademis, yaitu belajar bahasa Arab
untuk tujuan memahami ilmu-ilmu dan keterampilan berbahasa Arab yang
menempatkan bahasa Arab sebagai disiplin ilmu atau obyek studi yang harus
dikuasai secara akademik; (3) Orientasi professional; dan (4) Orientasi
ideologis dan ekonomis.
Yang dimaksud dengan orientasi
professional adalah belajar bahasa Arab untuk kepentingan profesi, praktis atau
pragmatis seperti belajar berkomunikasi lisan dalam bahasa Arab untuk bisa
menjadi TKI, diplomat, turis, misi dagang, atau untuk melanjutkan studi di
salah satu Negara Timur Tengah. Sedangkan orientasi ideologis dan ekonomis
adalah belajar bahasa Arab untuk kepentingan orientalisme, kapitalisme, atau
imperialism. Orientasi ini terlihat dari dibukanya beberapa lembaga kursus
bahasa Arab di Negara-negara Barat.
Mempelajari Bahasa Arab bagi
orang Indonesia (baca: kaum muslimin) pada umumnya mempunyai kepentingan ganda.
Pertama, penting bagi mereka yang ingin memperoleh kemudahan dan kesuksesan
dalam usahanya mencari ilmu dan nafkah. Kedua, penting bagi kita semua dalam
kaitannya dengan keharusan untuk dapat menjalankan perintah agama dengan
sempurna. Yang terakhir ini perlu diberi penekanan khusus mengingat
kenyataannya ada sejumlah kewajiban syariat yang hanya dapat dipenuhi secara
sempurna apabila kita memahami Bahasa Arab.
penulis
Subhan Al Afghani,S.S
A. Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
B. Deskripsi
Modul ini adalah modul
pembelajaran Bahasa Arab yang disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik di SMK AL Ikhwaniyah. Di dalamnya disajikan sejumlah materi untuk
membantu siswa kelas X mempelajari Empat
macam standar kompetensi yang harus dikuasainya selama semester ganjil sesuai
dengan K13 SMK AL Ikhwaniyah. Empat
Standar Kompetensi tersebut dituangkan dalam Empat kegiatan pembelajaran
yaitu yang berkaitan dengan 1.Harapan (rojaI), 2. Persetujuan (muwapaqoh), 3.
Al maqosid & al ahdap, 4. Fi’il Amr & Fi’il Nahyi
Dengan mempelajari Modul ini
diharapkan peserta didik dapat lebih memahami konsep-konsep tentang 1.Harapan (rojaI), 2. Persetujuan
(muwapaqoh), 3. Al maqosid & al ahdap, 4. Fi’il Amr & Fi’il Nahyi.
Sehingga dapat berkomunikasi dengan Bahasa Arab baik secara lisan maupun secara
tertulis. Hal ini sangat bermanfaat jika pada suatu saat nanti peserta didik
harus berkomunikasi dengan orang berbahasa arab . selain itu kompetensi Bahasa
Arab ini juga akan memberi manfaat bagi peserta didik dalam upaya
menyempurnakan pelaksanaan kewajiban agama yang membutuhkan pemahaman terhadap
Bahasa Arab.
C. Waktu
Adapun waktu yang dibutuhkan
untuk mempelajari seluruh bahan ajar dan menguasai semua kompetensi yang ada di modul ini adalah selama 1 (satu) semester dengan alokasi waktu
minimal 36 jam ( 18 X pertemuan; @ 2 jam ).
D. Prasyarat
Pada dasarnya tidak ada
kemampuan khusus yang menjadi prasyrat untuk bisa mempelajari modul ini. Akan
tetapi sebaiknya setiap peserta didik yang hendak mempelajari modul ini sudah
memiliki bekal berupa kemampuan baca tulis Al-quran (Huruf Hijjaiyah), karena
huruf yang dipergunakan dalam Bahasa Arab ini akan sering di jumpai dalam modul
ini.
E. Petunjuk penggunaan Modul
Agar memperoleh hasil yang
optimal dan dapat menguasai kompetensi yang diharapkan, maka setiap peserta
didik diharapkan memperhatikan petunjuk dan langkah – langkah berikut ini :
1. Bacalah terlebih dahulu tujuan
kegiatan belajar yang tertera pada awal setiap kegiatan pembelajaran.
2. Cermatilah dengan seksama contoh
materi kajian yang ada pada uraian materi dan buku – buku acuan dari tiap
kegiatan pembelajaran sampai mencapai tingkat pemahaman yang optimal.
3. Kerjakan tugas – tugas yang
diperintahkan di setiap kegiatan pembelajaran pada lembaran kerja yang anda
sediakan sendiri.
4. Kerjakan latihan atau tes yang
terdapat pada bagian akhir setiap kegiatan pembelajaran dengan sejujur –
jujurnya, kemudian minta bantuan guru untuk mengoreksi dan memberikan
penilaian.
5. Apabila dalam mempelajari materi
pembelajaran dan mengerjakan latihan terdapat kesulitan, peserta didik
hendaknya mendiskusikan dengan teman atau guru pada saat pembelajaran atau
tatap muka. Apabila tidak dijumpai kesulitan dan hasil yang dicapai sudah
sesuai dengan target ketuntasan kompetensi peserta didik dapat mempelajari
kompetensi pembelajaran tersebut.
6. Bila hasil yang dicapai belum sesuai
target ketuntasan kompetensi, maka adakan remedy atau diskusi dengan teman atau
menanyakan pada guru pada saat tatap
muka, sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan target ketuntasan kompetensi.
Disamping itu diharapkan pula
agar guru berperan dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini peran guru adalah
sebagai berikut :
1. Membantu peserta didik dalam
merencanakan proses belajar.
2. Mmembimbing peserta didik melakukan
kegiatan pembelajaran.
3. Membantu peserta didik dalam memahami
konsep-konsep baru dan menjawab pertanyaan mereka mengenai proses belajar.
4. Mengorganisasikan kegiatan belajar
kelompok jika diperlukan.
5. Melaksanakan penilaian.
6. Menjelaskan kepada peserta didik
mengenai bagian yang perlu untuk dibenahi dan merundingkan rencana pembelajaran
selanjutnya.
7. Mencatat pencapaian kemajuan peserta
didik.
F. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul
Bahasa Arab 1A ini diharapkan peserta didik dapat :
1. Mampu membaca Al Qur’an dan tulisan
arab dengan baik dan benar
2. Berkomunikasi lisan dan tertulis
dengan menggunakan Bahasa Arab
3. Mampu menyampaika harapa,
persetujuan, maqsud dan tujuan dalam bahasa arab
4. Dapat menyuruh dan melarag dalam bahasa
arab
G. Cek
Kemampuan
Berilah tanda centang (√) apabila Anda telah menguasai criteria kinerja
berikut ini :
Pelajaran
Ke 1
Ungkapa
sederhana yang meyatakan sebuah harapa (Roja رجَاء )
الْعِبارَاتُ عَنِ الْرَاجَاء َ
أَرْجُوْ
رَجَاءً
أَتَمَنَّى
لَعَلَّنِىْ
لَعَلّكَ
Cotoh ugkapan sebuah harapan
1. أَرْجُوْ كُلَّ شَيْئِ يَجْرِىْ عَلَى
خَيْرِ
2. لَعَلَّكَ تَنَالُ مَاتَهُمُّ بِهِ
3. لَعَلَّنِىْ فِىْ صِحَّتِ وَعَفِيَة
4. أَتَمَنَّى تَحْصِلُ عَلَى الرُّتْبَةِ
الْعُلْيَا فِى مُسَابَقَةِ الّرَّسْمِ
5. رَجَاءً أَنْ يُدْرِكَ وَلِدَيَ
السَّعَادَةَ
Latihan
buatlah 10 ugkapan sebuah harapan !
Pelajaran ke 2
العبارات الإتصالية
العبارات الموافقة
Ungkapan persetujuan
أَنَا مُوَفِقْ
وَافَقتُ كُلَّ الْمُوَافَقَة
أَنَا مَعَكَ
أُوَفِقُ مِئَة بِالْمِعَة
لاَ جَدَلَ فِى هَذِهِ
الْمسْأَلَة
أَنَا مُنَاسِبٌ بِمَا أَلْقَيْتَ
أَمَامَ الْفَصْلِ
إِتَفَقْتُ عَلَى كَذَا
نَحْنُ فِصَوْتٍ وَاحِدٍ عَلَى
هَذَ الْأمْرِ إِعْمَلْ مُزَاوَجًا
العبارات عَنْ غَيْرِ الموافقة
Ungkapan tidak setuju
أَنَا غَيْرَ مُوَافِق
Saya tidak setuju
لاَأُوَفِقْ
Saya ga sepakat
أَنَا مُخَلِفْ بِكَ
Saya berbeda denganmu
أَنَا مُتَعَارِضْ
Saya bertentagan
Pelajaran ke 3
العبارات الإتصالية
العبارات عن المقاصدِ والاهداف
Ugkapan maqsud dan tujiuan
Contoh
أرِيدُ أنْ اَذْهَبَ إلىَ
المَكّةِ المُكَرمة للحجِّ
Saya mau pergi kemakah untuk meuaikan
haji
أَقْصُدُ لِلزِّيَاَرَةِ إلىَ بَيْتِ
عَمِّي
Saya bermaksud berkunjung ke rumah
paman
أَرْغَبُ فِى المسَجَل فى الجَامِعَة
الاثِيرَة ِ
Saya ingin mendaftar di universitas
yang keren
درستُ كل يومٍ لِكَيْ اَنْجَحَ فى
الامتِحَان الوطنِى
Saya belajar setiap hari supaya lulus
ujian nasioal
وَفَّرْتُ مَاليَ لِإِشْتِراءِ الدَّرَّاجَةِ
النَّارِيَة
Saya mengumpulkan harta untuk membeli
sepeda motor
أُرِيْدُ أَنْ أكُوْنَ طَبيبًا
Aku ingin jadi dokter
Latihan
Buatlah 10 ungkapan maqosid dan ahdap
Pelajaran ke 4
Kata perintah / positive command (fi'il amr/فعل الأمر) dan kata larang / negative command (fi'il
nahyi/فعل النهي)
Penjelasan fi'il amr telah saya jelaskan secara rinci pada postingan saya
sebelumnya, silakan baca di sini:
Pengertian Fi'il 'amr dalam Bahasa Arab
Keterangan:
- Positive command = kata perintah = الأَمْرُ
- Negative command = kata larangan = النَّهْيُ
Contoh kata
perintah (Fi'il 'Amr):
- Bacalah!
- Tulislah!
Contoh kata
larangan (Fi'il Nahyi):
- Jangan
pergi!
- Jangan takut!
Langkah
mengolah fi'il mudhari (kata kerja yang sedang/akan dilakukan) menjadi
fi'il 'amr (kata perintah)
Biasanya kata perintah ialah kata yang kita sampaikan untuk
memerintah/menyuruh orang kedua (lawan bicara kita). maka dari itu
patokannya ialah orang kedua (kamu atau أَنْتَ)
Inilah
tahapan mengganti fi'il mudhori menjadi fi'il amr
Contoh kata:
تَكْتُبُ 'kamu sedang menulis'
1. Ubah format fi'il mudhari di atas menjadi majzum (berharakat sukun di
akhir katanya).
----> تَكْتُــبْ
2. Hapus huruf mudhaari' (dalam bentuk ini huruf mudhorinya
ialah huruf ت yang menunjukan arti
'kamu')
تَــكْتُبْ ----> كْتُبْ
3. Tambah هَمْزَةُ الوَصْلِ (hamzah washal) di
depan kata, beri harakat sesuai 'ain fi'ilnya (atau huruf tengahnya, pada kata
di atas huruf tengahnya adalah تُ berharokat dhommah).
----> اُكْتُبْ
Contoh lain penerapan mengolah fi'il mudhori ke dalam
format fi'il amr
Kata yang dipakai sebagai contoh ialah "Kamu sedang
membaca" yang bahasa arabnya ialah تَقْرَأُ
(taqra'u).
Untuk mengolah menjadi fi'il amr => kerjakanlah! yakni dengan
melakukan tahapan yang telah diterangkan di atas, yaitu:
1. Jazm kan fi'il tersebut menjadi taqro => تَقْرَأْ
2. Hapus huruf mudhari, yaitu huruf ta,menjadi => قْرَأْ
3. Tambah hamzah washl di depan kata dan beri harakat default yakni
kasrah, menjadi
=> اِقْرَأْ
Setelah melihat daftar tambahan, saya harap sobat memahami untuk
mengolah untuk bentuk lain, laksana تَفْعَلاَنِ
, تَفْعَلُوْنَ , dan seterusnya.
Tashrif fi'il
amr
أنتَ اِفْعَلْ
أنتما اِفْعَلَا
أنتم اِفْعَلُوْا
أنتِ اِفْعَلِيْ
أنتما اِفْعَلَا
أنتن اِفْعَلْنَ
Langkah
mengolah fi'il mudhari menjadi fi'il nahyi (نهي)
Langkahnya nyaris sama dengan fi'il amr, yaitu:
1. Jazm kan fi'il mudhaari' yang berdhomir انْتَ,
contoh:
تَكْتُبُ ---> تَكْتُبْ
2. Tambahkan kata larangan (لا) atau laa an-nahiyah
di mula kata.
لاَ تَكْتُبْ 'Jangan menulis'
Contoh
penerapan mengolah fi'il ke kata larangan
Kata yang dipakai ialah sama dengan misal di atas yakni تَفْعَلُ yang dengan kata lain kamu
mengerjakan.
Kata di atas akan diolah menjadi kata larangan, yaitu 'jangan
lakukan!' , tahapannya adalah:
1. taf'alu (fi'il mudhori) di jazm, menjadi => تَفْعَلْ
2. Tambah di mula kata dengan kata laa an-nahiyah, menjadi
=> لاَ تَفْعَلْ
= laa taf'al
Tashrif fi'il
an-nahyi
أنتَ لاَ تَفْعَلْ
أنتما لاَ تَفْعَلاَ
أنتم لاَ تَفْعَلُوْا
أنتِ لاَ تَفْعَلِيْ
أنتما لاَ تَفْعَلاَ
أنتن لاَ تَفْعَلْنَ
Catatan
ekstra untuk harakat fi'il amr
Telah disebutkan di atas bahwa defaultnya hamzah washl berharakat kasrah,
sebab kebanyakan misal fi'il mudhari di atas "ع" berharakat fat-hah.
Contohnya= سَمِعَ - يَسْمَعُ
Oleh sebab م berharakat fat-hah,
maka hamzah washl berharakat kasrah, sampai-sampai menjadi اِسْمَعْ = isma'
Sekarang, ada ekstra informasi bahwa harakat hamzah washl tersebut
tergantung harakat "ع".
- Jika harakat "ع" pada fi'il
mudharinya dhammah, maka harakat hamzah washl tersebut dhammah.
Contoh = نَصَرَ - يَنْصُرُ = nashara - yanshuru.
Di sini "ع" pada fi'il
mudharinya berharakat dhammah (صً), sampai-sampai
amr nya menjadi => اُنْصُرْ = unshur
- Jika harakat "ع" pada fi'il
mudharinya kasrah, maka harakat hamzah washl nya ialah kasrah.
Contoh = ضَرَبَ - يَضْرِبُ = dharaba - yadhribu
Di sini "ع" nya berharakat
kasrah, maka hamzah washl nya berharakat kasrah pula, sampai-sampai fi'il
amr nya menjadi => اِضْرِبْ = idhrib
Demikian penjelasan tentang fi'il amr dan fi'il nahyi, semoga semakin
memahamkan sobat dalam belajar bahasa Arab yaa. Selamat belajar. :)
0 komentar:
Posting Komentar